Sebuah cerita lama yang menarik untuk disimak.. Bahwa setiap
hal yang benar tidak selalu lebih baik..
"Sobat, 3 x 8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi".
Yan Hui bilang baiklah lalu berangkat pulang. Di dalam perjalanan tiba2 angin kencang disertai
petir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba2 ingat nasehat Confusius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu.
Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping
istrinya adalah adik istrinya.
Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : "Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu."
hal yang benar tidak selalu lebih baik..
Alkisah,...Yan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang
suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas,
dia melihat satu toko kain sedang dikerumunin banyak orang. Dia mendekat dan
mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat.
suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas,
dia melihat satu toko kain sedang dikerumunin banyak orang. Dia mendekat dan
mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat.

Confusius
(Image Source : Googling)
Pembeli berteriak: "3 x 8 = 23, kenapa kamu bilang 24?"
Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: "Sobat, 3 x 8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi".
Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan
berkata:
berkata:
"Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat
mesti minta ke Confusius. Benar atau salah, Confusius yang berhak
mengatakan".
mesti minta ke Confusius. Benar atau salah, Confusius yang berhak
mengatakan".
Yan Hui: "Baik, jika Confusius bilang kamu salah,
bagaimana?"
bagaimana?"
Pembeli kain: "Kalau Confusius bilang saya salah,
kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?"
kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?"
Yan Hui: "Kalau saya yang salah, jabatanku
untukmu". Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius.
untukmu". Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius.
Setelah Confusius tahu duduk persoalannya, Confusius berkata kepada Yan Hui sambil tertawa:
"3 x 8 = 23. Yan Hui, kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia."
Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar
Confusius bilang dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada
pembeli kain.
"3 x 8 = 23. Yan Hui, kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia."
Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar
Confusius bilang dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada
pembeli kain.
Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas.Walaupun Yan Hui menerima
penilaian Confusius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confusius sudah
tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya.
penilaian Confusius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confusius sudah
tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya.
Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti
padanya.Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confusius memintanya cepat
kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui 2 (Dua) nasehat :
"Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan
membunuh."
padanya.Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confusius memintanya cepat
kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui 2 (Dua) nasehat :
"Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan
membunuh."
Yan Hui bilang baiklah lalu berangkat pulang. Di dalam perjalanan tiba2 angin kencang disertai
petir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba2 ingat nasehat Confusius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu.
Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasehat gurunya yang pertama sudah terbukti. Apakah saya akan membunuh orang?
Yan Hui tiba dirumahnya sudah larut malam dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia
menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai didepan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya.
menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai didepan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya.
Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasehat Confusius, jangan membunuh.
Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping
istrinya adalah adik istrinya.
Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata: "Guru,
bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?" Confusius berkata:
"Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir,makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh".
bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?" Confusius berkata:
"Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir,makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh".
Yan Hui berkata:
"Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum."
"Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum."
Confusius bilang:
"Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3 x 8 = 23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang 3 x
8 = 24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting?"
"Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3 x 8 = 23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang 3 x
8 = 24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting?"
Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : "Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu."
Sejak itu, kemanapun Confusius pergi Yan Hui selalu
mengikutinya...
mengikutinya...
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.