Saya tergelitik ingin menulis tentang pilihan kepada Tuhan
Pengalaman saya, Mamas yang baru saja Baptis..dan saya berharap tidak akan ada sahabat saya yang meninggalkan Tuhannya demi “calon pasangan” hidupnya.
Meskipun banyak pasangan yang tidak satu agama yang berjalan langgeng2 saja sampai mereka Kakek-Nenek…Namun bagi kami, 1 agama sangatlah penting dalam menjalankan roda kehidupan berumah tangga. Tidak 1 agamapun, asalkan 1 iman (baca: saling menghargai masing2 agama) mungkin masih bisa teratasi.
Keluarga kami tidak begitu bermasalah dengan perbedaan agama yang ada.
Bapak saya Nasrani, Ibu saya memeluk Nasrani baru setelah 4tahun pernikahan mereka.
Papah Mamas Muslim, Mamahnya Nasrani namun kini sudah muslim.
Ibu saya setiap bulan puasa masih menjalankan puasa bahkan ditemani oleh Bapak saya.
Kemarin waktu acara Natalan GKJ Ketandan, Mamah Mamas itu masih hafal lho nyanyian kidung Natal, amazingly!
Mamas yang dulunya memeluk Katolik pun tidak pernah bermasalah dengan keluarga yang mayoritas memeluk agama Muslim..
Saya baru tau ternyata keputusan Mamas ingin Baptis itu sejak dari SMP, bukan dari kuliah!
Dan saya berani tegaskan Mamas ingin memeluk Kristen bukan karena, SAYA! Huakakaka
Kami pun dulu masih sering gantian dalam mengikuti Ibadah Minggu..Kadang di gereja Katolik kadang di Gereja Kristen.
Waktu Mamas bilang mengikuti kataksasi di GKJ Ketandan, saya kaget malah! PujiTuhan..
Saya pun tidak pernah memaksa Mamas untuk memeluk Kristen, demi saya!
Karena saya tidak mau dengar, “Aku sudah pindah agama demi kamu” meskipun itu tidak akan pernah saya dengar dari Mamas, karena percaya Yesus pun sudah menjadi pilihan Mamas jauhhh sebelum bertemu saya.
Indahnya berada dalam “jalan yang sama”
*Menjalankan ibadah bersama
*Berdoa bersama
*Bercita2 anak kami kelak jadi “Pelayan Tuhan” yang aktif seperti tante Anggun dan berdoa yang sama dengan kami
*Merayakan hari Agama bareng2
Kami merasakan indah berada dalam “Muara Tuhan” yang sama, karena kami pernah merasakan hubungan yang berbeda keyakinan…berjalan cukup lama memang…namun…ada yang kurang saat kami ingin satu hati dalam doa yang sama, kebiasaan agama yang sama!
Dedicated for my buddy, Yesi!
Silahkan memilih menjalankan aturan “Tuhan” yang mana, saya hanya berdoa yang terbaik untuk anda jalani…Saya tidak ingin mendengar anda bolak-balik dalam menjalankan aturan Tuhan yang anda yakini.
Tuhanku, Tuhanmu, Tuhan Kita SAMA! Hanya cara menyembahNYA saja yang berbeda.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.